Pengarang : Aghniyar Rohmi Kayyisa
Akhmad Ramdhon
Dita Rahayu Margatino
Febrianti Dwi Lestari
Dwi Murniningsih
Siti Zunariyah
Penerbit : Buku Litera
ISBN : 978-602-6751-62-1
Panjang Buku : 21 cm
Deskripsi Buku:
Konsekuensi kota yang tumbuh angkuh oleh proyek-proyek pembangunan adalah mengabaikan kampung-kota sebagai entitas yang lebih awal hadir. Narasi kampung dan sungai yag hari ini kita warisi patah dan tak terkoneksi dengan tapak peradaban yang membentuk kota-sebelumnya. Kampung lalu bergerak otonom bersama memori dan mental warga yang dibentuk oelh lapis-lapis kenangan atas tradisi untuk bertahan disamping derunya kota yang berlari kencang. Anak-anak kota mengalami amnesia yang parah oleh sebab tak adanya pegangan untuk memahami kota mereka, kampung mereka dan hubungan antara keduanya. Berjalan dari kota ke kampung, seperti hendak berkunjung ke kota-kota lainnya: semua seragam, asing dan terburu-buru. Seperti ingin lekas pulang kerumah dan kampung untuk bisa segera bertegur sapa dengan sesama di pos ronda, buk tempat kumpul, berlarian di gang nan sempit, memasak bersama di teras, bermain layangan di lapangan, hingga berjemur kasur dan cucian di halaman. Sungai-sungai di kampungpun diam membisu: pasrah menjadi halaman belakang kota, jadi tempat mengakumulasi beban pembangunan kota terus-menerus. Sungai dipaksa semakin sempit, tak punya ruang karena ditimpa bangunan, trotoar dan jalan raya yang harus dibentuk sebagai penanda kota. Tumpukan sampah, limbah industry hingga aliran air hujan tak lagi sanggup ditopang oleh sungai-sungai kita hari ini. kampung dan sungai termarjinalkan oleh kita semua, kampung-kota dan sungai yang dulu pernah membentuk kota kelak akan mengubur kota bersama alam yang tak lestari.